Jumat, 02 Agustus 2013

Cerita Dari Kamar day 3: Bunga Mawar Merah dan Putih



 
Setiap perayaan Hari Guru, sekolahku selalu mengadakan upacara pagi serta mengadakan berbagai macam lomba untuk seluruh warga sekolah. Setelah selesai mengadakan upacara pagi, acara dilanjutkan dengan memberi bunga mawar kepada guru-guru favorit siswa.
Padat merayap seluruh siswa berebut memberikan bunga mawar kepada guru favorit mereka yang telah berbaris lurus didepan lapangan bola dengan memaka pakaian dinas berwarna coklat. Hiruk pikuk tak terelakkan pada saat itu, aku yang kurang menyukai keramaian lebih memilih untuk mengalah dan memberikan bunga pada saat siswa sudah mulai pergi atau sedikit.
Aku melihat keramaian siswa yang antusias dengan acara ini dari jauh, aku duduk di tempat duduk depan kelas XI IPS sambil senyum melihat tingkah mereka. Tiba-tiba, seorang lelaki yang tak lain adalah sahabatku sejak SMP mendatangiku dan menemaniku duduk ditempat itu.
“kau gak ikut ngasi bunga ke guru-guru,Qis?” katanya sambil melihat kearah kerumunan tanpa menoleh kearahku. “nanti aja kalo udah sepi, kau tau sendirilah aku gak suka dengan keramain. Kau kenapa gak ngasih ke guru?” kataku sambil melihat bunga yang kupegang untuk kuberikan kepada guru favoritku. “gak mau ah, buat apa. Mereka udah dapat banyak, ini buat kau aja” ia menyodorkan bunga mawar merah dan putih tepat didepan wajahku. “kau korupsi ni, aturannya kan untuk guru, malah kau kasi ke aku” kataku. “gak apa, untuk kau aja, kau mau kuliah jauh, gakbisa ketemu lg kita nanti, aku gak bsa ngasi apa-apa ke kau” katanya. Lalu aku mengambil bunga itu dengan tersenyum sambil meringis menunjukkan gigiku yang dipagar oleh kawat gigi.
Sepulang sekolah, aku langsung membawa bunga bunga itu kemeja belajarku dan kuletakkan di vas bunga yang memang sudah tersedia diatas meja. Jadi setiap aku pindah rumah kemanapun, bunga ini tak akan pernah berpindah dari tempatnya karena bunga ini pemberian sahabatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar