TWESCO adalah singkatan dari TWElve
Science One (12 IPA 1). Sebelum jadi TWESCO, dulu itu namanya STW, apa lagi itu
STW? STW itu Science Two Wonderland. Kenapa harus wonderland? Karena dibalik
kata wonderland tersimpan banyak cerita yang mewakili cerita tentang kelas
kami.
Terbentuk dari pembagian kelas 1
menurut jurusan dan kami mendapat kelas disamping kantin pada waktu itu, awal
mula masuk ke kelas ini, kami merasakan perasaan yang kurang nyaman atau asing,
karena kami disini sebagian besar belum saling mengenal, beberapa teman berbeda
jurusan atau berbeda kelas dengan kami. Singkat cerita karena kami saling
bertemu, belajar bersama, bercanda bersama dalam waktu yang intens, akhirnya
kami mulai memiliki rasa saling sayang dan mulai mendalami satu sama lain
*halah dan akhirnya kami berfikir dalam hati ‘enak juga di kelas ini’ dan
mulailah muncul benih-benih nyaman dihati kami semua *eh.
Peristiwa yang kami alami sangat
banyak, mulai dari bermasalah dengan guru mata pelajaran yang menyebabkan 1
kelas terkena imbasnya dan membuat surat perjanjian, ketangkap basah saat
bermain catur dibelakang kelas, kesalahpahaman guru dengan murid yang
meyebabkan salah seorang teman kami mengamuk, 7 dari 35 siswa TWESCO berjualan
makanan dikelas dan Alhamdulillah selalu laris manis diborong manusia-manusia
yang dilanda kelaparan, yang paling trending topic yaitu adanya cinta lokasi
yang telah menghasilkan 4 sejoli dikelas *ciyee , lalu mengadakan tournament
catur dan bingo, bakar ayam satu kelas, buka bersama saat bulan ramadhan,
bermain kembang api yang menyebabkan hampir terbakarnya mobil jus yang
disebabkan oleh teman kami, dan beberapa peristiwa yang tidak cukup untuk
dituliskan.
TWESCO
ibarat rumah dan keluarga kedua bagi kami, seperti layaknya keluarga yang
memiliki orangtua , kami disini juga mampunyai itu, yaitu Pak Rudi. Pak Rudi
bagaikan Hercules yang tak lelah membimbing, men-support dan mengarahkan kami
untuk menjadi manusia yang berguna dikemudian hari, terimakasih, Pak.
Kami
bukanlah kelas dengan prestasi yang membanggakan, bukan juga kelas yang
beranggotakan murid-murid yang pandai dalam hal akademis dan non-akademis , dan
kami bukan juga kelas yang bisa dikatakan rajin dan penurut. Kami adalah kami,
dengan kesederhanaan dan tekad yang tinggi untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Seperti buku
tahunan yang berisi kenangan peristiwa ini, seperti itulah TWESCO didalam hati,
apabila rasa rindu melanda dan ingin mengenang, bukalah lembaran demi lembaran
dalam buku ini, apabila sudah selesai, tutup dan simpanlah sebagai kenangan
yang akan tersimpan didalam hati masing-masing.