Detik waktu terus berputar seiring
berjalannya waktu, tak terasa hari H menuju ujung langkah masa depan telah terlihat, mereka sibuk
memilih jurusan dan tempat pendidikan yang telah ia tetapkan untuk dijadikan
pilihan menuju gerbang masa depan, pun denganku. Aku memilih untuk melanjutkan
studi di kota istimewa tempat kelahiranku, Jogjakarta. Semoga saja Allah
merestui , Amin.
Disaat ini, waktu terus mengejarku dan
memaksaku untuk berlari mencapai garis finish dimana titik aku akan memulai
sesuatu. Pikiran dan tenaga telah habis terforsir dalam masa sekarang ini,
untuk waktu bermain pun tidak ada, yang ada hanya kumpulan kertas-kertas SKL,
simulasi soal-soal UN dan buku detik-detik menuju UN yang menjadi santapanku
tiap hari.
Masa-masa yang melelahkan bagi pelajar
tingkat akhir, begitu banyak tumpukan tugas yang harus diselesaikan dalam waktu
yang telah ditentukan, belum lagi bertubi-tubi ujian praktek maupun teori telah
menanti diujung bulan Maret dan finally di tengah bulan April, kami akan
menghadapi perang yang sesungguhnya, Ujian Nasional.
Kecemasan tak berhenti sampai tugas,
klimaks sesungguhnya adalah pada saat mengetahui bahwa paket UN ada 20 soal,
bagaimana mungkin pelajar dengan tingkat kecerdasan yang berbeda-beda bisa
disamaratakan dengan paket 20 soal yang menurutku tidaklah mudah. Bagaimana
siswa kelas akhir yang berada di desa-desa? Apakah mereka dapat mengerjakan
soal 20 paket dengan tingkat pendidikan yang minim?
Sungguh, ini membuatku berfikir lagi kemana
aku akan melangkah. Jika langkah yang aku pijak salah, berarti masa depan yang
suram sudah menungguku diujung jalan. Siapa yang dapat membantu kita? Jawaban
Cuma 1, Allah yang Maha Satu.
Lancarkan jalanku menuju masa depan,
luluskanlah aku dalam Ujian Nasional dan test Universitas, lapangkanlah hati
dan fikiranku untuk dapat menerima dan menyerap setiap pelajaran yang kuterima
ya Allah, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar