Tak terhitung berapa kali aku
mencoba membuatmu melihatku, dan tak terhitung berapa kali pula kau selalu
mengabaikanku. Ada rasa kecewa yang mendera di hati, tapi aku berusaha
memusnahkannya dan mencoba memancingmu kembali dengan berbagai cara yang sedang
tersusun di otakku.
Aku mencoba mendekati dengan bertanya sesuatu
yang biasa saja, dimulai dengan biodata dan berbagai kesukaan yang kau anggap
sebagai pertanyaan bodoh. Lalu aku mencoba mendekatimu secara perlahan, dimulai
dengan memberikan perhatian-perhatian kecil yang mungkin kau anggap sebagai
kalimat yang tidak akan kau tanggapi .
Kerja kerasku tak berhenti sampai
disini, ketika kau sudah mulai membuka hati untukku, aku biarkan kita saling
menyelami satu sama lain, saling dekat dan bertukar pengalaman hidup. Sampai
dibatas perkenalan kita ternyata tak sesuai dengan harapku, ternyata kau hanya
menganggapku sebagai ‘teman curhat’ yang asik diajak bicara, bukan ‘sesorang’
yang berada didalam hatimu.
Lagi-lagi aku mengalami kekecewaan
untuk kesekian kalinya, ternyata usahaku sia-sia, ternyata engkau masih tak
melihat ke arahku sebagai ‘seseorang yang selalu merindukanmu dan menyayangimu
dalam diam’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar