Senin, 24 Desember 2012

Sore

sore ini tak seperti biasanya, sore tak cerah, ia dikelilingi oleh awan hitam yang siap meneteskan ribuan butir airnya ditempat ini. aku sedang berada di taman dan duduk dikursi plastik berwarna merah yang mempunyai sandaran utk aku bersandar. tidak ada alasan pasti kenapa aku disini, hanya ingin menghabiskan sisa sore yang akan berganti menjadi malam.
 
sudah lama tak berkunjung disini, ternyata semakin banyak saja pedagang yang menjamur disisi manapun, mulai dari menjual sate, kerupuk samiler, penjaja pakaian, terompet, penjual mainan dan yg pasti banyaknya mainan anak-anak yg ditawarkan disini, maka tak heran tempat ini selalu ramai dipenuhi anak kecil.
bukan cuma anak kecil, org dewasapun juga tak sedikit disini, kebanyakan mereka berada di jogging track nya, bukan di area permainan anak. ada juga yang duduk santai sepertiku dipinggir-pinggir sambil menikmati es kelapa muda atau semacamnya. ada juga orang dewasa yang mendampingi anaknya bermain mobil remote, motor roda3, skuter, odong2, kereta, dan pancingan ikan.

meskipun awan mulai berubah menjadi hitam, tak mengurungkan niat anak-anak dan orang dewasa untuk meninggalkan tempat ini, mereka masih tetap disini dan menikmati aktifitasnya. tak ada kesedihan/kekecewaan diraut wajah mereka, yang terlihat hanya kegembiraan, senyuman dan tawa mereka yang menghiasi tempat ini.sungguh pemandangan yg indah menurutku.
walaupun aku hanya berdiam dan memandangi mereka dari tempat dudukku ini, aku merasa gembira juga, karena secara tidak langsung perasaan senang yg ada dalam diri mereka juga ikut menghipnotisku utk senang juga.
tak terbayangkan olehku apabila taman-taman yang menjajakan arena permainan anak dan berbagai macam jualan seperti ini ditutup dan di-tidak-fungsi-kan.
bagaimana nasib para pedagang makanan/minuman disini?
bagaimana nasib orang yang merentalkan mainan-mainan ini?
penghasilan mereka pasti tidak ada, mati! kalau sudah begitu, bagaimana bisa mereka menopang biaya hidup yang setiap hari makin mencekik leher mereka? biaya pendidikan yang semakin tinggi semakin melambung? biaya pangan yang tiap hari selalu meningkat? akan banyak pengangguran dan para peminta sedekah dimanamana!

bagaimana nasib pengunjung yang mayoritas berada dikalangan kelas menengah kebawah? yang hanya mampu membawa anak mereka bermain ditaman bukan di mall? yang hanya mampu membeli baju di taman-taman bukan di outlet mall/distro? tidak ada yang bisa mereka perbuat, hanya bisa diam dan meratapi hidup, apa yang bisa diperjuangkan rakyat seperti itu? tidak akan pernah didengar oleh petinggi-petinggi negara..
subhanallah.. 
 

Sabtu, 22 Desember 2012

Masa Lalu

mungkin masa lalu sedang berputar-putar didalam kepalamu, yang tidak harus kau buang, tetapi seharusnya kau simpan..
ibaratnya itu sebuah buku..
ketika sudah menulis cerita, kemudian kamu harus menutupnya, sementara..
dan apabila kau ingin membacanya huruf per huruf, kata demi kata, kau harus membukanya..
jangan kau hapus..
sebab tidak ada sesuatu kenanganpun yang menyedihkan didunia ini..
termasuk masa lalu..
masa lalumu dan juga masa lalunya..

Maaf

sudah banyak kata-kata yang membohongi, termasuk dariku..
mungkin karena aku pandai berkata menyusunnya kata demi kata sehingga kebusukanku sulit terlihat..
tentang dia yang kau kejar-kejar..
aku menyimpan perasaan padanya..
berawal dari senyum hebatnya yang berhasil membuatku bertanya-tanya apa artinya..
iya mungkin kita berteman..
lalu apakah hanya karena pertemanan dua hati yang ingin menyatu harus takut melangkah karena ada seseorang ditengah-tengah nya?
jelas tidak..
jika ada yang memisahkan, itu hanyalah Tuhan..
aku minta maaf kepadamu, orang yang berada ditengah-tengah kami..
ampuni aku yang sudah terlanjur mengagumi ia yang kau cinta, tapi tidak mencintaimu.

-DG-

Pernah

aku pernah tinggal dipalung hatimu yang terdalam..
tetapi aku takut, mungkin saja bukan namaku didalamnya sehingga semua nama itu menyerangku, maka biarlah aku diluar saja..
menyaksikan dirimu berhasil dibahagiakan orang yang mencintaimu..
dan kamupun mencintainya..
sungguh indah arti cinta bila keduanya saling mencintai..
aku akan mengalah..
mungkin inilah perjalanan batas lelahku..
selamat tinggal kamu yang dulu pernah ada..

-DG-

Hoping

apa aku yang terlalu berharap atau MEMANG aku dan kamu tidak bisa menjadi kita?
apa perasaanku yang terlalu berlebihan menafsirkan arti dari perhatian-perhatian kecilmu itu?
apa diriku terlalu membuka hati untukmu sehingga kamu semena-mena memainkan hatiku?
mungkin jawabannya 1, kamu terlalu sulit dan terlalu jauh untuk aku gapai.
kamu terlalu sempurna, sehingga tidak bisa beradaptasi dengan diriku yang hanya seorang gadis biasa..

Happy Mother's Day, Mom♥

Happy mother's day mom 

Thank you for all your love for this ..
Thank you for having given birth to me with all your strength ..
Thank you for taking care of and raising me to this day ..
Mom is one of the reasons for life and achieve my goal ..
Mother is a torch in the dark of my life ..
Mother more than anything that ever appeared on earth ..
Mom is a superhero ..
Without Mom, I can not be what it is today ..
Mom was an angel sent by God to protect and guide me until we return to God ..


I love my mother because of God .. 
Sorry until now I have not been able to make mother proud ..
I always prayed for the mother, not just for today, but for eternity ..After I've started to mature as it is today, I just felt the mother was actually a reply so I respect ..
I love you like a mother loves me .. 

May god have mercy, and all clearness and mother hearts ..
God may lead mothers to health ..


I'm sorry mom ..
I was not always able to be what you want is not like that always give me what I want .. 

Mother is a gift that God gave to me .. 
Most beautiful gift I've ever had .. 
Well after I write hundreds of words for you, will never be able to match your love .. 
The love of a woman who truly respect and dearest ..


I am very thankful to God because he has granted a mother like you .. 
Thanks mom, you taught me the meaning of a life .. 
You taught me how hard the outside world ..

Mother is God's creation was perfect for me ..
I never imagined when the mother went to leave ..
However I try to be like, it will never work, because she will never be replaced ..
Do not go left, however you are, you're still the best mom I love.

Sorry for this if I had a lot of bother ..
Sorry for this if I always get angry you ..
Sorry for this if I always ignore you, not respect you ..
It was all beyond my conscious ability ..

once again Happy Mother's Day, Mom

You are always and forever my heart, my mind and my soul ..
Mother is half of the breath of my life ..
I love you more than you know ..

-daughter who has always loved you, BKO-
 

Senin, 17 Desember 2012

Mention Malam

insom lagi. penyakit yang sulit dihilangkan. lagi lagi aku hanya bisa memainkan twitter berharap ada kehgiatan yang aku lakukan.

ku buka mention dan ada mention dari dia, dia berkata,
"@aqisuncut: tidurlah,sang pagi siap menyambutmu dengan banyak cerita esok hari"

aku me-reply dan membalas,
"alhamdulillah, yang nyuruh tidur juga tidur ya, semoga esok pagi diberi kemudahan dalam segala hal yang engkau lakukan"

" kau selalu berdoa, malaikat pasti juga mendoakanmu. Memejamlah sekarang,jangan sampai lelah" balasnya

"aku berdoa, kau meng-amin-kan, Allah mengabulkan. okee, kau juga, tidurlah dalam ketidak-lelahan-mu:) selamat malam" kataku

"terimakasih" jawabnya menutup pembahasan malam ini.

Cinta Diam-Diam

1 message chatting..
aku sudah tau itu pasti kamu (lagi)

"malam" sapanya
"malam" jawabku
"aku sedang bersedih"
"sebab?"
"dia, seseorang yang sudah menjadi penting buatku, namun aku belum bisa mengungkapkan. aku cuma bisa mencintai diam-diam, namun hari ini dia sudah terlanjur terjerat hati yang lain, apakah yang harus aku lakukan?" jelasnya. aku bingung, ternyata dia sedang bercerita tentang sosok-yang-ia-suka.
"mengapa kau tak kunjung mengatakannya saja? bukankah mencintain diam-diam itu lebih sakit? cuma bisa merelakan dia bersama pilihan hatinya"
"biarlah, mungkin aku terlalu dalam mencintai dia, atau bahkan aku cuma cinta namun tidak menginginkan, aku terlambat. aku hanya kalah pada waktu. waktu berpihak kepada keputus-asa-an ku saat ini" jawabnya getir.
"cinta butuh perjuangan. kenapa kau tak coba memperjuangkan? hati memilih bukan dipilih. saat hatimu memilih dia, kejarah. meskipun pada akhirnya kau kalah pada waktu juga, setidaknya kau sudah mencoba memperjuangkan"
"saat ini otakku yang bergemuruh tidak bisa berfikir jernih, semua tampak riuh. mungkin saatnya akan menjauh"
"apakah dengan menjauh semua akan baik-baik saja?"

Ajari

"kemarin bukannya aku pura-pura tidak mengenalmu, hanya saja waktu itu aku terlanjur tau siapa dirimu"
"aku bercerita tentang aku, lalu kamu diam dan mendengar. kemudian tanpa sadar kau menangis mungkin karena tersentuh, atau karena ini tentang kita"
"apa yang tidak kita minta kemudian Tuhan memberinya, apa yang tidak kita dapat jaga dengan sebaik-baiknya kemudian Tuhan mengambilnya"
"banyak yang menyerah lalu kemudian memendam, mungkin inilah cara dia menepis kebahagiaan yang telah ditetapkan untuknya"
"jika memang ini semua tidak terbalas, hanya dengan mendengar kabarnya setiap hari, mungkin kesedihan akan lepas"
"memendam luka, saat ku dengar dirimu menyebut namanya. seperti memikul dendam yang tiada habisnya"

itu adalah pesan chatting yang kuterima pagi ini, panjang. aku tak mengerti maksudnya karena setiap kalimat tidak saling beresinambungan.

"kutipan atau kata-katamu?" kataku
"tulisan-tulisanku di draft kutipan" jawabnya
"boleh ku posting?" pintaku
"boleh-boleh saja, bukankah itu karyaku? apakah kamu tidak bisa?"
"siapa yang bilang itu karyaku? bisa, tapi aku masih harus banyak belajar"
"kamu masih terlalu dini" katanya datar
"masih harus banyak belajar. ajari aku" kataku
"gimana caranya ngajarin? ajarin aku"
*terdiam

Sapaan Pagi

adzan pagi membuatku terbangun dengan sendirinya, bersiap-siap menghadap yang Maha Kuasa, sungguh nikmat yang Kau berikan tiada tara. terimakasih :)

tiba-tiba teringat sosoknya kembali, lalu aku menulis seuntai kata untuknya.

"kau ikut bercahaya pantulkan pancaran sinar matahari. menyapa hari dan biarkan energi positifnya mengisi jiwa. memandang tambahan kehidupanmu sebagai sebuah kenikmatan. mensyukuri datangnya hari lagi dan menyambut segala kesibukan kehidupan dengan senyum. selamat pagi, kamu"

Chatting Pagi

pagi ini, aku duduk di plesteran kursi berwarna biru yang berada menempel di tembok kelas XII IPS1. hari ini jadwal sekolah ku hanyalah class meeting yang memperlombakan futsal lelaki antar kelas. aku sedikit kecewa karena ditiadakannya lomba futsal untuk cewek, padahal 2 tahun yang lalu osis mengadakan itu, tapi apa daya.

aku duduk bersama sahabatku, dea. gadis keturunan cina yang berbadan kurus, selalu memakai tas ransel yang tak perna ditutup nya rapat, jilbab yang selalu menutupi dada nya dan menggunakan sepatu tom kins hitam bertali. disebelah dea ada ina, gadis berbadan munggil yang memakai behel berwarna perak yang sedang sibuk ber-bbm ria, mengenakan tas jinjing berwarna putih dan memakai sepatu flat, jilbabnya dikesampingkan di kanan dan kiri, modis. disebelah ina ada wati, gadis keturunan jawa ini berbadan bantet, memakai sepatu flat, menggunakan jilbab seperti gaya ina dan juga senang ber-bbm ria.

sambil menunggu kelas ku mendapat giliran bermain futsal, mataku mencari-cari handphone yang aku masukan ke dalam tas batik ku. setelah aku menemukan nya, aku melihat 1 pesan chatting, tak sabar aku ingin mengetahui siapa orang yang meng-chat ku, ku buka.. ternyata dia lagi, cowok misterius :)

"hey" sapa nya pertama kali membuka percakapan chatting. aku tak membalas, karena aku sedang sibuk melihat futsal cowok anak kelas XII yang sedang melakukan pinalti.

1 chatting menggetarkan handphone ku kembali, dan chatting itu dari dia, yang bertuliskan

"dimana kasihku? dimanakah sosokmu? yang dulu terbujur kaku mengharapkanku. dimanakah bayangmu?yang dulu berjalan seiring langkahku. dimanakah senyummu? yang dulu lembut dan mesra menatap ke arahku? dimanakah tawamu? yang dulu pernah mengajakku menari diatas deritaku? dimanakah genggamanmu ?yang hangat dan tak pernah sekalipun tersentuh kecewamu? lalu dimanakah kita? yang selalu menyalahkan jarak dan waktu. lalu dimanakah aku? aku yang terus menunggu sambil terus bertanya dimana engkau, kasihku"

aku terdiam, aku takjub melihat setiap kata yang ia tuliskan, sederhana namun bermakna. jemarinya sangat lihai menuliskan kalimat-kalimat itu, sungguh aku takjub.aku bingung harus membalas apa, aku tak mampu berkata-kata, aku memutuskan untuk tak membalas, maaf.

Aku Suka Kamu


“aku suka kamu”
*Menoleh kearah sumber suara dan menaikkan alis
“kenapa? Apakah salah?”
“tidak ada yang salah kok”
“lalu kenapa kau memasang muka seperti itu? Seakan akan kau tak menyukainya”
“aku bukan tak menyukai, hanya saja aku tak menyangka kau akan mengatakan hal itu”
“haha kau kira aku bercanda? Aku serius”
“aku tau”
“dari mana kau tau?”
“dari caramu menatap mataku”
*terdiam
“kenapa diam?”
“tidak ada”
*kedua nya saling terdiam dalam pikiran masing-masing, entah apa yang mereka pikirkan, mereka sedang berperang melawan hati mereka sendiri, melawan rasa yang ada didalam hati.

“kenapa harus aku?”
“maksudmu?”
“iya, kenapa harus aku perempuan yang ada dalam pikiranmu? Kenapa harus aku perempuan yang kau suka?”
“salahkah?”
“sudah ku bilang tidak ada yang salah. aku hanyalah gadis biasa yang menurutku mungkin tidak ada lelaki yang menyukaiku"
"itulah salahmu, selalu merendahkan dirimu sendiri. kau tak tau bagaimana dirimu yang sebenarnya"
"aku tak tau dan tak ingin tau. biarlah orang yang menilaiku dengan cara pandang mereka masing-masing"
"aku menyukaimu karena kesederhanaanmu. aku tak bisa mengelak bahwa setiap dekat denganmu, setiap detik nafas yang ku hirup terasa berarti"
"bagaimana bisa?"
"karena hatiku telah memilih hatimu. hati itu memilih bukan dipilih"


Minggu, 16 Desember 2012

aku jenuh dengan pola hidup yang itu-itu saja, datar tanpa garis juga tanpa titik.
jika hari ini tidak ada yang istimewa janganlah kau kecewa,sebab keistimewaan akan datang di waktu yang tepat. bukan tepat waktu.
aku melakukan hal apa yang harus kulakukan, termasuk melupakan .
harapan itu terlihat seperti lampu kota di hari senja, sedikit meredup. namun ketika malam barulah tampak begitu bercahaya.

Sabar

andai saja kamu mau sedikit lagi bersabar, kamu tentu mendapatkan aku | bersabar bukan lah pilihan,menurutku | lalu? | tingkat kesabaran manusia cukup berbeda,jangan terlalu menyalahkan,mungkin ia sudah mencoba bersabar,tapi apa daya.
kau masih perlu waktu lebih banyak untuk mengenal aku, sekalipun merasakanku sudah ada di tiap detiknya.
aku melepasmu,untuk melihat kau tertawa. bukan untuk melihat kau kecewa. semangatlah engkau. dan aku akan percaya ini cinta ,jika melihatnya tertawa dengan lepasaku sudah merasa cukup. 

aku akan percaya ini cinta jika terjebak dengannya ditengah serigala aku tetap merasa tenang. ah, aku merasa aku tidak untuk di sini,aku tidak untuk di sana,aku tidak untuk di mana-mana ,selain ada untuk matamu. 

 bila aku harus menjauhimu, aku akan memulainya dengan berjalan mundur. aku akan menghayati lambai tanganmu di selangkah demi selangkah.  sejauh apapun kita terpisah, kita hanya sama-sama di bawah langit, masih di dalam bumi yang tidak lelah berputar terus. 

sesekali aku ingin menyapa,entah dari mana aku memulainya, aku bingung seakan ada beban yang membuat nya menjadi canggung.
karena yang terbaik belum tentu yang terindah..
jangan mengasihaniku atas apa yang telah ku lakukan, aku tak butuh dikasihani.
jika memang rasa yang kita punya sama, mengapa tak kita coba untuk menyatukannya?

Terimakasih, kamu..

terimakasih buat kamu..
kamu yang sekarang ntah berada dimana..
kamu yang sekarang telah memilih jalan yang berbeda dariku..
kamu yang sekarang telah bersama dirinya yang jauh lebih baik dariku..
kamu yang sekarang telah pergi meninggalkanku dengan jejak-jejak masa lalu kita..
kamu yang sekarang menjadi kenangan yang sulit dilupakan dalam memori otakku..

terimakasih karena setidaknya dulu kau pernah mengisi pojok kanan hatiku..
terimakasih karena setidaknya dulu kau perna meyayangi dan memperlakukanku layaknya seorang putri..
terimakasih karena setidaknya dulu kau selalu perduli dan memberikan perhatian-perhatian khusus mu buatku..
terimakasih karena setidaknya dulu kau memberiku kebahagiaan singkat yang sekarang disebut 'kenangan'..

terimakasih :)))
biarlah rasa ini aku yang simpan, biarlah rasa ini aku yang mengetahui nya, biarlah rasa ini mengalir dalam setiap denyut nadiku. bukan maksud tidak ingin berbagi, tapi karena ku tau bahwa tak ada seorang pun yang mengerti selain diriku sendiri.

Move On

move on...
kata-kata yang mudah diucapkan tetapi sangat sulit di lakukan. mengapa sulit? karena kau tak pernah mau mencoba melakukan itu. kau terlalu larut dalam bayang-bayang masa lalu yang seharusnya kau kubur dalam-dalam di dalam pikiranmu.

kau terlalu berharap banyak pada masa lalu mu itu. kau kira dia akan kembali padamu? begitu? jangan berharap lebih, karena sesuatu yang berlebihan biasanya menimbulkan efek kesakitan, setidaknya pengharapan yang kosong.

buat apa kau memikirkan orang yang jelas-jelas tidak memikirkanmu? buang-buang memori otak saja.
buat apa kau menangisi orang yang jelas-jelas tidak menangisimu? buang-buang air mata saja.
buat apa kamu memperdulikan orang yang jelas-jelas tidak memperdulikanmu? buang-buang tenaga saja.
buat apa kamu menunggu orang yang jelas jelas tidak ingin kau tunggu nya? buang-buang waktu saja.
buat apa kau mengharapkan orang yang jelas-jelas tak mengharapkanmu? buang-buang pikiran saja.

jangan membuat dirimu rendah dimata nya hanya karena kamu selalu memikirkan dia, selalu menunggu nya.
jangan mengharapkan cinta yang tak mau.
jangan memaksakan kehendak yang seharusnya kamu tau bahwa keadaan ini tak bisa dipersatukan lagi.
jangan sisa hidupmu dengan cinta yang kau punya selama ini.

masih banyak orang yang perduli padamu.
masih banyak orang yang sayang padamu.

move on (^o^)9
 

Hati-Hati dengan Hati

 minggu siang enaknya memang duduk-duduk sambil berbincang dengan sahabat, membicarakan banyak hal sambil ditemani segelas es teler dan es cappucinno float serta makanan yang kami pesan.

 "apa kau sudah berkata padanya?" kataku
"berkata apa?" dia menghentikan mengunyak kentang goreng yang baru saja tiba
"tentang perasaanmu yang berbeda dengannya"
"ah sudahlah, biarkan saja seperti ini, bagaimana pun cara ku menyuruhnya pergi, dia tetap saja ingin dekat denganku" katanya ringan
"kau ini, hati hati dengan hati" kataku datar
"hati-hati dengan hati ? apa maksudnya ?" sebelah alisnya terangkat
"kau tak mengerti?"
"tidak, jelaskan"
"baiklah.. maksudnya adalah jangan pernah sekali kali bermain-main dengan hati, akibatnya fatal, bisa meninggal!" kataku
"jangan lebay" katanya
"haha, iya itu maksudnya, jangan main-main dengan hati, hati bukan untuk dimainkan, melainkan untuk dijaga, karena apabila hati sudah dimainkan, ia pasti akan terluka, dan luka itu membuat hati hancur berkeping-keping"
"ah benar juga, lalu bagaimana menjaga hati agar tidak rusak?"
"simpel aja, buat hatimu senang, lakukan apa yang kamu ingin lakukan, jangan menentang hatimu"
"tapi itu sulit"
"sulit adalah bagi orang yang tidak ingin mencoba"
"jadi aku harus bagaimana?" tanya nya bimbang
"katakan padanya kau tak ingin dengannya, berteman saja sudah cukup, setidaknya kalian tak saling jauh, masih bisa menjaga satu sama lain walaupun tak ada ikatan"
"kau benar, daripada menyakiti hati nya lebih baik aku mengatakannya, bukan?"
"biarlah sakit di awal daripada sakit di akhir"

Dompet Pink Sinta (end)

"mami?" tanyaku
"iya, ini anak murid pak udin ya?"
"benar" kami serempak menjawab
"jadi seperti apa kronologi nya?" sinta menjelaskan panjang lebar tentang kejadian mengenaskan itu. sementara ia menjelaskan, aku dan putri lebih memilih memesan milo cincau seraya duduk-duduk santai di taman Polt*k. agak sulit meminta izin kepada piket karena kami izin keluar untuk menemui mami, mami adalah teman pak udin, menurut penuturan pak udin, mami bisa melihat kejadian-kejadian sperti itu, atas saran beliau lah kami kemari.

"mami butuh telor kampung merah dan siapkan uang 34 ribu karena uang didalam dompetmu itu lebih dari 500ribu" kami meng-iyakan permintaan mami.
"mami butuh waktu, sementara mami melihat, kalian bersantai saja dulu". kami ber 3 berbincang -bincang tentang masalah ini, sungguh, ini membuat kami bingung.

"jadi ciri-cirinya tinggi, berpagar, berjilbab"
"persis seperti yang dibilang pak udin" kataku dalam hati
"kalau mau duit mu kembali, mami bisa membantu, tapi tidak murah"
"bagaimana bisa?"
"semacam dikasi kesakitan"
"ah tak perlu mi, terimakasih bantuannya"

kami kembali ke kelas, orang-orang dikelas seketika terdiam, kami berdiri didepan kelas dan putri berkata "kami sudah menjumpai orang pintar, siapapun diantara kalian yang mengambil, tolong kembalikan, kalau malu kalian bisa menemui kami ber4. kami ada disini sampai jam 12. makasih". seketika riuh teman-teman pun memadati kelas, jadi benar dia qis? aku hanya bisa senyum.

***

"udah jam berapa ni? sekolah udah sepi. udah telfon dia sajalah, aku ga kuat lagi nunggu, capek" kata audrya
"sabar, sebentar lagi mungkin datang" sinta bilang
"sebentar lagi? udah mau jam 12. telfon ajalah sin" kata ku tak sabar.
"oke,berapa no nya?" aku memberikan nomor telefon itu kepada sinta.
"halo amalia, kau dimana? aku disekolah. sinilah. kenapa kau tak mengaku saja? bukti sudah mengarah padamu. aku tak marah, serius, aku hanya minta kau jujur itu saja, aku cuma ingin stnk, tak lebih, jadi tolong kembalikan" kata sinta putus asa. aku bisa mendengar dibalik handphone itu suara amelia meninggi, tak ingin disalahkan, mengelak. harusnya kami semua sudah tau itu. mana ada maling yang mau ngaku, kan?
"baiklah aku tunggu kau sekarang, aku di kelas kita, cepatlah" sinta menutup telepon.
"dia bersikeras tak mengambilnya, aku capek, akhirnya dia menyerah dan akan datang kesini, ayo kita ke kelas saja, sudah ku katakan aku berada disana" kata dea

***

"harus berapa kali ku katakan padamu aku tak tahu menahu soal dompetmu itu? melihatnya saja aku tak pernah" nada nya meninggi, aku tau dan paham jika berada di posisi nya sekarang ini. sulit.
"tapi.. semua bukti mengarah padamu, sudahlah aku capek, mengakulah, bukankah sudah ku katakan padamu bahwa aku hanya minta kejujuran mu? aku cuma mau stnk, tak lebih mel" lagi-lagi suara sinta gemetar.
"aku tak tau!" ucapnya meninggi sekali lagi
tiba-tiba seorang gadis yang sedang bermain handphone membuka mulut, "ah sudahlah, laporkan saja pada polisi, pencemaran nama baik! kalian bisa kena karna menuduh nya haha"itu adalah sepupu amelia.
aku dan putri geram, apa maksudnya kata-kata itu?
"sori ya, kami ngga nuduh, cuma bertanya, salahkah?" kataku
terdiam.
"aku capek, bagaimana kalau kita ke tempat pak udin saja? biar selesai"
"siapa takut" kata amelia dan sepupu nya.

***


ternyata pak udin sedang solat jumat, yaaah kami harus menunggu nya, 10 menit lagi pasti sudah pulang. dan ternyata benar..

"ada apa nak? ayo masuk"
kami menurut saja.
"ayo nak dimakan, mau minum apa? ini ini ambillah"
setelah kenyang karena memang belum makan semenjak kejadian dikelas, kami akhirnya menyampaikan maksud dan tujuan.
terlihat pak udin mengerti dan berkata "satu-satu nya cara dengan sumpah al-quran, bagaimana?"
aku, putri, amelia, sinta, audrya dan sepupu amelia saling pandang.apakah harus mengambil jalan seperti itu?
"kalau begitu kalian pikirkan saja dulu, besok temui bapak lagi"
akhirnya pertemuan kami akhiri dengan berpamitan pulang, maklum jam menunjukkan pukul 05.30 PM.

***
"haruskah?" aku bertanya sambil menaikkan alis
"satu satu nya cara ya itu" kata putri
"percuma dong kitanya ngebet tapi amelia ga menunjukkan reaksi apa-apa?"
"iya juga yaa"
"kita tunggu amelia saja"

***

"permisi bu, balqis, putri dan sinta dipanggil ke ruang BK" kata seorang adik kelas. kami ber 3 saling bertukar pandang, mungkinkah ini ada kaitannya dengan masalah dompet?

"assalamualaikum"
"waalaikum salam, masuk nak" kata guru bimbingan konseling.
kami melirik ruangan itu, cukup ramai, ada 2 orang lelaki paruh baya, seorang memakai kaos dan celana jeans, seorang lagi memakai cincin batu giok dilengkapi gelang dan memakai jaket kulit hitam, berkumis dan seorang wanita paruh baya yang mengenakan gamis berwarna coklat dan menjinjing tas tangan serta, amelia! apa yang ia lakukan disini? mungkinkah ini keluarganya?

"ibu manggil kalian karna masalah amelia, apa benar kalian pergi ke tempat mami? bukankah itu dosa mendatangi dukun?"
"kami hanya menanyakan saja bu, bukan maksud menuduh" kata kami
"biasanya orang yang paling ngebet nyelesaikan masalah itu adalah dalang dibalik masalah ini, dia pelakunya"
tertampar. hanya itu kata yang bisa diungkapkan. jadi keluarga nya menduga kami lah pelaku hilangnya dompet sinta? sungguh !
saat kami ingin menjawab kata-kata dari pria paruh baya itu, guru BK melihat kami, meng-isyaratkan bahwa tak seharusnya kami melawan yang lebih tua.
"panggi pak udin sekarang bu, kita harus menyelesaikan masalah ini, anak saya malu bu! semua temannya menuduh dia pencuri! tak ada yang mau berteman dengannya! dia minta pindah sekolah! malu!" nada-nada tinggi itu seperti petir di kala hujan, kencang dan keras.

5 menit kemudian pak udin datang

"assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
"pak udin?" kata pria paruh baya itu
"benar"
"saya orang tua dari amelia, saya ingin konfirmasi perihal masalah ini"
dan seketika ruang BK menjadi panas karena adanya saling lempar informasi dan kalimat antara pihak amelia dan pak udin.
kami hanya bisa diam, tak banyak bicara. jujur, kami merasa kasihan kepada pak lubis karena ia merasa sangat sangat dipojokkan dalam situasi ini, tapi kami hanya bisa apa?

sekitar 15 menit mereka melakukan aksi saling membela diri, dan akhirnya pak udin berkata "maaf karena terjadi seperti ini, saya tak bermaksud, saya minta maaf"
"mereka ini bagaikan kertas putih, lalu anda goreskan tinta hitam" kata pria itu sambil menunjuk kami "dek tolong bantu untuk mengembalikan nama baik amelia ya dek,kalau ada yang menghina nya lagi, lapor pada saya" kami hanya mengangguk.

kami di izinkan kembali ke kelas namun pak udin masih di dalam, sebelum kami keluar, kami melihat seutas senyum sinis mengembang di muka amelia, senyum kemenangan!

***

setelah kejadian itu, tak ada lagi yang menggosipkan nya, seperti hilang dibawa angin, kami tak memikirkan itu lagi, semua selesai, tutup buku! namun masih meninggalkan pertanyaan 'kalau bukan dia, lalu siapa yang mengambilnya? subhanallah'

Dompet Pink Sinta bagian I


Ia berlari tergesa gesa menuju ruang kelas, aku dan putri yang berada disampingnya juga ikut berlari, tapi aku tak tau pasti apa yang menyebabkan ini terjadi. setelah sampai dimuka kelas, aku berusaha menetralisir nafasku yang sempat hilang timbul.

"aku tadi letak disini woy, yakinlah" kata nya sambil menunjuk tas dan memuntahkan segala isinya.
"apa yang kau letakkan?" tanya putri.
"dompetku, uang isi buku lks kalian" kata sinta lemas.
"ha? jadi dompetmu hilang? gitu?" kataku setengah kaget karena ini alasan kenapa kami berlari tadi.
"iya, aku ingat persis tadi aku udah naroh didalam tas" katanya getir. salahmu meletakkan barang berharga sembarangan, dasar teledor, pikirku dalam hati.
"sudah kau cari di laci?"
"sudah, tapi ga ada"
"kalo gitu kita periksa semua isi tas mereka" kataku. kami ber 3 memeriksa tas teman kami satu persatu, waktu itu kelas kosong, maklumlah kami olahraga, memang sedikit lancang memeriksa barang orang tanpa sepengetahuan pemiliknya, tapi keadaan sekarang berbeda, mendesak.

"nihil" kataku putus asa.
"jadi aku harus bagaimana?" kata sinta
"berapa isi di alam dompetmu kalau aku boleh tau?"
"hanya uang lks milih ina, dan beberapa lembar uang yang aku selipkan diantara dompet"
"kira-kira berapa?"
"sekitar 600ribu"
"GILA" kataku bersamaan dengan putri.
"gabisa tinggal diam, kita harus nyari, duitmu ga sedikit sin"
"bukannya kau tau bahwa kita tak menemukan apapa? nihil woy" katanya agak meninggi. ah aku tau bagaimana perasaannya, gelisah,takut,cemas.
"gimana kalau kita tanya pak udin, kalian taulah dia kan biasanya membantu murid yang kehilangan"
"boleh dicoba tuh, yuk ke kantornya"

kami berlari agak cepat, takut kalau pak udin segera menuju ke kelas yang akan dia ajar, kami tiba didepan kantornya, seutas senyum terlihat dimuka kami.
"assalamualaikum pak" kata kami bersamaan
"waalaikum salam, kenapa nak?
"gini pak, dompet sinta hilang di kelas" kata putri
"astaghfirullah, gimana ceritanya?"
"tadi sewaktu selesai berganti pakaian, saya ingin meletakkan baju kedalam tas, saya memeriksa isi tas dan tak menjumpai dompet, saya tak terlalu memikirkan karna saya pikir saya lupa, tapi saya berpikir, saya gak mungkin lupa karna saya tadi mengeluarkan dompet sewaktu imtaq"


***

"sin, audrya belum datang, duit sama dia, gimana hadiah duitnya nih? imtaq mau mulai bentar lagi, pakai duitmu sajalah dulu ya, kan samasama bendahara" kataku tergesa.
"oke qis" ia membuka dompet dan memberikanku 4 lembar uang 5ribuan. ya hari ini kelas kami kebagian menjadi pembawa imtaq, dan biasanya diselingi kuis untuk menarik perhatian yang berhadiah uang.
aku langsung lari setelah mendapatkan uang, karena aku takut kalau acara nya sudah mulai, aku memanggil sinta, dan sinta mengikuti dibelakangku.

***
kami ber 3 mengikuti pak udin menuju kelas, pak udin berkata bahwa pelakunya pasti anak kelas kami sendiri dan periksa sudut pintu, pot bunga, dan lemari barangkali dia mengembalikannya. pak udin juga menyuruh dea membacakan ayat-ayat alquran selama 44 kali.

aku dan putri duduk dibawah kipas, letih merajalela dalam tubuh kami karena seringnya berlari lari. sinta duduk memegang al-quran di tempatnya berada, suara nya getir. aku dan putri saling berpandangan dan saling berpikir, siapakah orang yang tega berbuat begini kepada sinta?

***

"jadi dia pelakunya?"
"kok bisa? ga nyangka ya. tampang kaya tapi kelakuan klepto"
"pantes aja barang-barangnya mahal, ternyata hasil curian, cuih"
"duit kau disana berapa?"
"ih ngga percaya aku"
"berbehel, lulusan sekolah elite tapi...."
"bakar dia bakar"
"panggil dukun, santet, selesai"
"tulah kau tu dompet ditinggal-tinggal dalam kelas"
 hujatan-hujatan itu silih berganti memenuhi isi kelas.riuh dan semrawut, merubah ruang kelas seketika menjadi pasar ikan, ramai, mulut bertebaran dimana-mana. aku, putri dan sinta lebih memilih diam. kami juga tak menyangka bahwa yang di bicarakan oleh pak udin adalah dia.

***
"siapa yang duduk dibarisan kanan no 2 sebelah meja guru barisan ke 4 itu nak?" suara pak udin mengagetkan ku dan putri yang sedang menelusuri siapa pelaku yang mengambil dompet sinta.

"yang mana pak? yang ini?" aku menuju meja yang dimaksud.
"iya nak"
"dulu saya yang duduk disini pak, karena mata saya tak bisa melihat jaak pandang jauh, saya pindah kesamping dea dibarisan no 2 sebelah pintu" kataku menjelaskan.
"lalu yang duduk disini siapa?"
aku bergumam, dan ku jawab "amalia pak, kenapa memang?"
"menurut pengelihatan bapak, seseorang yang duduk ditempat itulah yang mengambil dompet sinta"
"subhanallah" kataku bersamaan dengan putri dan diselingi beberapa anak yang sudah kembali dari pelajaran olahraga.


Twitter Malam


jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, tapi mata ini tetap saja tak mau terpejam. aah lebih baik main twitter saja. di timeline ada acc kamu (lagi). postingan twitmu "Ya aku cuma suka doang, gak pengen jadi lebih dari ini. Beda sama rasa sayang" . aku suka kata-kata itu, seketika itu juga aku meng 'rt' kannya.

"RT nya huruf kecil" katanya. "memang ngga boleh ya?" tanyaku.
"ya boleh, kan aku bukan lah siapa-siapa. Haha" katanya. aku bingung, dan ku jawab "jangan ngomong gitu, aku nyesek bacanya" 

dia tertawa dan mengatakan " hahaha bales dong, katanya mau main kata-kata" yaa, dia memang teman bermain kata-kataku. hanya dia cowok yang beda dari biasanya, mencintai karya sastra dan penyampaian kata-kata yang apik menjadi nilai positif dimataku.

 "jadi mau main kata di twit? gak mau di chatting nih?" kataku menggoda. dia blg "
oke ,siapa takut. Penakut itu biasanya kan kamu, takut jauh dari aku. Misalnya" haha aku seketika tertawa, tak menyangka ia akan berkata begitu, aku tersenyum.

ku bilang "whaha buat apa aku takut jauh dari kamu kalo sebelah hatiku selalu menjagamu disitu :p" dia membalas "arus laut disini begitu keras,tetapi aku berusaha mengejar rindu yang tak akan pernah kandas :p"

ku balas " angin malam dsini begitu dingin, dan aku berusaha menghangatkan diriku oleh bayangan2 wajahmu yg selalu berlarian di otakku :p" ada sedikit rasa geli ketika kami berbalas kata seperti itu, haha tapi itu hanyalah kata :) dia membalas "kalau itu caramu, aku cuma bisa merekam dan mendengar bunyi nafasmu,menghangatkan ku seperti pagi yang dahulu"

tiba tiba aku membalas " aku ingin merasakan kehadiranmu dalam semestaku. Berubahlah menjadi apapun, asal kamu mengorbit dalam galaksi milikku", lama ia membalas, sampai aku hampir tertidur, lalu " kamu semakin pandai, untuk kamu denyut nadi di jantung jemari. Aku senang kau menari-nari di alam fikirku.tunggu aku disitu"

lagi lagi aku merasakan pipiku panas, memerah, dan ku balas "kau yang harusnya menungguku disitu, jangan kemana-mana, tetap disitu, dihati dan fikiranku"


Kenali Hatimu


seperti biasa, sore ini masih sama, membuat dan memperbaiki postingan blog. tiba-tiba 1 chatting datang, aah ternyata dari dia lagi, seseorang pria yang masih misterius dimataku walaupun aku sudah lama mengenalnya selama 9 tahun, seulas senyum terlihat di wajahku kala aku tau itu dia :)

"hey" sapa nya sore ini. "apa?" kataku malas karena aku tau dia type cowok yang susah diajak cuap-cuap.
"langit begitu gelap disini, mungkin itu mengibaratkan perasaanmu sekarang" hmm aku cukup kaget membaca nya, ku jawab "kalau memang iya, apa itu berpengaruh buatmu?"

lama ia membalas, dan "lagi-lagi kau mempertanyakan kepedulian ku, bukankah kita di ajarkan untuk saling perduli terhadap sesama?" "memang iya, tapi aku hanya bingung, seorang sepertimu yang terbiasa cuek, tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba mempertanyakan keadaanku" kataku.

dia balas "iya, tetapi aku lah angin yang berhembus merdu menuju tempatmu, hujan yang memukul tanah di sebelahmu. tetapi mataku dan hatiku tidak bisa menyentuhmu. entahlah" aku tertegun, "mengapa tidak bisa?"

"aku bukanlah orang yang mudah terjatuh, apalagi jatuh hati. bahkan memberikan hati" katanya. "karna kau tak pernah mencoba membuka sedikit hatimu itu kepada seseorang. kau selalu menutupnya rapat-rapat seakan akan ada susuatu didalamnya yang bisa dibilang, trauma" kataku panjang.

"bagaimana kau bisa tahu? sedangkan aku tidak begitu mengenal hatiku" jawabnya. aku menghela nafas, dasar pria angkuh. "karena kau tak punya waktu untuk mengenal hatimu sendiri" kataku.

sedikit perhatian sederhana mu itu, sangat berarti besar untukku :")

Ketika Ketidakmauan Dipaksakan


semua terasa sama.. apa bedanya ini yang terbaik untukmu dan ini yang terbaik untukku? yang jelas intinya kita udah nggak bisa sama-sama lagi. bukan aku yang menginginkan semua ini terjadi. tapi kau! jangan pernah mengatakan bahwa ini kesepakatan bersama! aku tak sudi mengakuinya. aku nggak pernah milih kaya gini. jangan saling memojokkan. kita memang sudah tau sejalan :)

mengapa hati yang terbaik justru harus tertinggal? mungkin belum saatnya untuk ditemukan. sesuatu yang hilang akan kembali dengan cara dan waktunya sendiri.

Apa Maumu?


pernahkah kau membayangkan menjadi diriku? menjadi seseorang yang menunggu cintanya terbalaskan. menjadi seseorang yang selalu dihadapkan oleh 2 pilihan. apakah berdiam disini atau pergi meninggalkanmu. menjadi seseorang yang selalu bertanya-tanya kemanakah arah akan membawaku. aku bingung.. disaat ku ingin pergi meninggalkanmu, kau mendekat! disaaat ku ingin dekat denganmu, kau malah menjauh. apa maumu? menarik ulur hatiku hingga ku mati rasa?

bagaimana bisa matahari menemanimu, dan hujan bersanding denganku, sementara langit kita masih saja bernama rindu.

'Jatuh' Cinta


Dari namanya saja kita sudah tau bahwa yang namanya jatuh pasti sakit. Kalau tidak tergores, ya terluka.. Kalau tidak terluka, ya berdarah..

Goresan bisa saja hilang. Tapi luka? Ia tidak bisa hilang, melainkan membekas. Dan membekas? Sulit dihilangkan.

jangan jadi orang yang mudah ketebak. bukan berarti kamu harus misterius sih. kadang kamu harus bisa sembunyi dalam perasaanmu sendiri. segimanapun rasa sakit yang kamu tahan, kamu harus tahan.

aku bukanlah type orang yang suka menahan rasa, aku lebih suka meluapkan rasa itu sehingga tidak ada beban dalam dada, terserah orang mau merespon apa, yang jelas aku sudah lega, tapi jika perasaan itu sendiri aku anggap sebagai beban, bagaimana orang yang menyambutnya? terbebani dong..


Remember


lagi lagi tentang dan kata-kata dia..

malam itu kami sedang chatting, dia berkata

dia: selamat malam adik
saya: ini yang selalu di ingat dari kamu, dari dulu ngga pernah manggil namaku hehe
dia: :))
saya: lupa kali. nite yaa
dia: terimakasih udah buat aku merasa di istimewakan"balqis" yang namanya belum pernah tersebutkan
saya: untuk pertama kalinya nyebut nama aku, makasih :")
dia: iya kayaknya cuma kali ini doang deh nyebut nama kamu
saya: pertama dan terakhir dong?
dia: tidur gih
saya: kamu ngga jawab pertanyaan
dia: tidur. gausah manja
saya: :((
dia: kan, baru dibilangin
saya: bilang apa? kamu nggak bilang apa-apa
dia: aku bilang, jangan jadi perempuan yang manja.
saya: cewek wajarlah manja :(
dia: terus kapan dewasanya?

Tetap..


 waktu itu aku mengirimkanmu sesuatu kepada seseorang yang sudah lama kukenal tapi tetap saja sulit dekat dengannya, dia berkata "maksudnya?" "dengar saja" kataku. dan ia bertanya lagi "ini vn apa?" dan kujawab "vn musikalisasi, udah denger? bagus?" "itu suara siapa? sumpah keren" haha ya jelas keren, itu vn seorang yang sudah sangat ahli dalam hal itu, tapi tentu saja tak kubilang kepadanya, bukan karna ingin dipuji tapi aku hanya ingin tau apa respon dia terhadap itu.

"bukan suaramu kan?" katanya, "kalau suaraku kenapa? gak yakin?" sudah mulai merespon, pikirku. "kamu terlalu takut sehingga mempertanyakan keyakinanku. seharusnya itu pertanyaan buat dirimu" katanya. "bukan aku takut, kamu seperti menghinaku bahwa aku tak bisa berpuisi seperti itu" kata ku sedikit kesal karena secara tak langsung ia menghinaku. " kan..fikiranmu semakin terbang jauh, kau seperti tak kenal aku. menghina bukanlah gayaku" aku tak menyangka dia berkata seperti itu, lalu kujawab" tapi pertanyaanmu seperti tak yakin bahwa itu adalah aku". dia menjawab "yasudah aku mengalah kepada ketidaksalahanku, aku maklum" aku menghela nafas, ternyata kamu masih sama, egois.

"ah.. kau masih sama seperti dulu, egois" "sebegitu dalamkah kamu mengenalku sehingga membandingkanku dengan yang dulu-dulu?" kata-kata nya itu seperti menerawang ku tentang kedekatan kami sejak dulu, "aku sangat dalam mengenalmu,sampai-sampai kamu nggak sadar" lalu "aku cukup sadar dan sabar, iya sangat dalam sehingga aku bisa mmbuatmu tenggelam" dan kubilang "dan mati didalamnya".

jawabannya sedikit melunakkan hatiku, yaitu "ambillah sedikit udara dari lembutnya kasihku, dari hangatnya tatapanku" ku jawab "sedikit tidak akan berarti bila akhirna aku harus tenggelam lagi" "aku tau kau terlalu banyak keinginan, jika aku memberikan segala keinginanmu apa tangan mu cukup untuk menggenggamnya?" kata-kata itu membuatku sedikit tertampar, tak menyangka dia akan berkata seperti itu.

"apa sala jika aku berkeinginan? kataku. "iya salah, salah mu terlalu banyak bertanya akan hal hal yang tida seharusnya aku jawab" dia tidak langsung mengatakan aku 'kepo' kalau bahasa sekarang, sungguh masih tetap!

The Man Who Can’t Be Moved

The Man Who Can’t Be Moved – The Script Lyrics & Listen

Sabtu, 15 Desember 2012


bila aku semakin lucu, itu karena ia semakin jauh. mungkin karena banyak yang membenci aku saat dulu ia di dekat aku. sementara saat-saat ini, tawa mereka hanyalah buah demi buah yang tumbuh dari caraku melarikan kepedihan.

ketika perjuangan selalu dihadapkan pada rintangan, ada saatnya kita bertahan dan ada saatnya pula kita melawan.