“aku suka kamu”
*Menoleh kearah sumber
suara dan menaikkan alis
“kenapa? Apakah salah?”
“tidak ada yang salah kok”
“lalu kenapa kau memasang muka seperti itu? Seakan akan kau
tak menyukainya”
“aku bukan tak menyukai, hanya saja aku tak menyangka kau
akan mengatakan hal itu”
“haha kau kira aku bercanda? Aku serius”
“aku tau”
“dari mana kau tau?”
“dari caramu menatap mataku”
*terdiam
“kenapa diam?”
“tidak ada”
*kedua nya saling
terdiam dalam pikiran masing-masing, entah apa yang mereka pikirkan, mereka
sedang berperang melawan hati mereka sendiri, melawan rasa yang ada didalam
hati.
“kenapa harus aku?”
“maksudmu?”
“iya, kenapa harus aku perempuan yang ada dalam pikiranmu?
Kenapa harus aku perempuan yang kau suka?”
“salahkah?”
“sudah ku bilang tidak ada yang salah. aku hanyalah gadis biasa yang menurutku mungkin tidak ada lelaki yang menyukaiku"
"itulah salahmu, selalu merendahkan dirimu sendiri. kau tak tau bagaimana dirimu yang sebenarnya"
"aku tak tau dan tak ingin tau. biarlah orang yang menilaiku dengan cara pandang mereka masing-masing"
"aku menyukaimu karena kesederhanaanmu. aku tak bisa mengelak bahwa setiap dekat denganmu, setiap detik nafas yang ku hirup terasa berarti"
"bagaimana bisa?"
"karena hatiku telah memilih hatimu. hati itu memilih bukan dipilih"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar