Senin, 17 Desember 2012

Cinta Diam-Diam

1 message chatting..
aku sudah tau itu pasti kamu (lagi)

"malam" sapanya
"malam" jawabku
"aku sedang bersedih"
"sebab?"
"dia, seseorang yang sudah menjadi penting buatku, namun aku belum bisa mengungkapkan. aku cuma bisa mencintai diam-diam, namun hari ini dia sudah terlanjur terjerat hati yang lain, apakah yang harus aku lakukan?" jelasnya. aku bingung, ternyata dia sedang bercerita tentang sosok-yang-ia-suka.
"mengapa kau tak kunjung mengatakannya saja? bukankah mencintain diam-diam itu lebih sakit? cuma bisa merelakan dia bersama pilihan hatinya"
"biarlah, mungkin aku terlalu dalam mencintai dia, atau bahkan aku cuma cinta namun tidak menginginkan, aku terlambat. aku hanya kalah pada waktu. waktu berpihak kepada keputus-asa-an ku saat ini" jawabnya getir.
"cinta butuh perjuangan. kenapa kau tak coba memperjuangkan? hati memilih bukan dipilih. saat hatimu memilih dia, kejarah. meskipun pada akhirnya kau kalah pada waktu juga, setidaknya kau sudah mencoba memperjuangkan"
"saat ini otakku yang bergemuruh tidak bisa berfikir jernih, semua tampak riuh. mungkin saatnya akan menjauh"
"apakah dengan menjauh semua akan baik-baik saja?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar